www.flashvortex.com. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

bahaya rokok

                                                                 bahaya rokok bagi kesehatan
ROKOK merupakan racun yang menyebabkan gejala sangat fatal bila tetap dikonsumsi. Ada tiga macam pengaruh buruk rokok, yaitu merusak kesehatan diri sendiri, membahayakan orang lain (perokok pasif) dan tanpa disadari akan menguras isi kantong.
Merokok merupakan hal yang biasa dijumpai di seluruh dunia. Kebiasaan merokok menyebar rata tanpa memandang status sosial dan pendidikan. Merokok adalah masalah kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan ki-mia, 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker pada tubuh. Banyaknya kandungan kimia tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang dihisap 90 persen mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10 persen sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker adalah ter.

Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok yang diisap akan semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.

Akibat Rokok

Dalam kemasan bungkus rokok, selalu terdapat peringatan bahwa rokok dapat menyebabkan serangan jantung, impotensi dan merusak janin dalam kandungan. Peri-ngatan tersebut, tentu saja bukan isapan jempol semata. Faktanya, rokok memang bisa menyebabkan sangat banyak penyakit.

Selain hal di atas, merokok dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari rokok yang dibakar dan diisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur. Para medis dan ilmuwan mengatakan bahwa karsinogen asap rokok adalah penyebab penyakit kanker dan kematian.

Bahkan kadar racun nikotin yang terdapat pada rokok menimbulkan ketidaktentuan jantung dan juga memasukkan zat kimia ke dalam sistem pembuluh darah yang disebut Catecolamine.

Penyakit jantung terdapat dua kali lebih banyak pada perokok dibanding tidak perokok. Hal ini disebabkan karbonmonoksida pada rokok akan menghalagi masuknya oksigen pada jantung yang dapat mengakibatkan serangan jantung tiba-tiba.

Ada beberapa jenis kanker menyerang perokok yaitu kanker mulut dan kanker bibir. Itu disebabkan karena panas dari asap rokok terutama jika menggunakan pipa rokok. Selain itu, faktor lain penyebab kanker mulut dan kanker bibir karena adanya ter pada asap rokok yang merupakan zat penyebab kanker. Rokok juga dapat menyebabkan kanker kerongkongan, paru-paru dan usus, perbandingan terserang penyakit tersebut bisa lima sampai sepuluh kali dari orang yang tidak merokok.

Bahkan, pada perokok berat dapat menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan atau juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).

Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang yang tetap melekat pada gigi dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.

Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Perubahan warna pada gigi dianggap karena nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa ter. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Warna coklat pada gigi terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda tersebut mudah dibersihkan karena terdapat pada bagian luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi sehingga sukar dihilangkan.

Kebiasaan merokok, juga berpengaruh pada kesuburan. Terjadi pada wanita dan pria. Pria perokok akan mengalami penurunan kualitas dan jumlah sel sperma. Selain itu, kemampuan gerak sperma juga akan menurun.

Penelitian menunjukkan, kualitas sperma akan kembali pada kondisi normal setelah tiga bulan menghentikan menghisap rokok. Seorang perempuan bersuamikan perokok juga akan terkena efek buruk dan menjadikannya sebagai perokok pasif. Asap rokok yang terhirup dapat menimbulkan menopause lebih dini, menurunkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

Bila terjadi kehamilan, akan berpeluang menghambat pertumbuhan janin dalam rahim. Merokok juga dapat mengakibatkan bayi lahir prematur atau abortus spontan.

Anak yang memiliki orang tua perokok lebih rentan terserang penyakit pernapasan, pneumonia, asma, bronkitis, influenza dan masuk angin. Penelitian di Inggris menunjukkan, anak-anak di bawah umur 1 tahun yang ibunya merokok lebih dari sebungkus setiap hari memiliki risiko terkena bronkitis dan pneumonia dua kali lebih tinggi. Selain itu, perkembangan fisik dan intelektual anak juga akan terhambat bila memiliki orang tua perokok.

Menurut penelitian, kapasitas paru-paru anak laki-laki akan berkurang 7 persen apabila ibunya merokok. Apabila setelah remaja anak tersebut juga merokok, kapasitas paru-parunya dipastikan akan berkurang 25 persen. Masih banyak hal lain kerugian dari merokok. Sedari sekarang, sebaiknya hindari rokok dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, orang lain dan tentu saja bagi lingkungan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com